Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Mental

Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Mental - Halo, kembali saya hadir melalui tulisan pada blog saya yang update ga menentu, karena masih belum mendapatkan feel yang bagus untuk terus menulis. Jadi saya menulis hanya pada saat senggang, dan pada saat inspirasi sedang banyak-banyaknya.

Kali ini, kembali saya bagikan pengalaman pribadi mengenai Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Mental, disini saya tidak menyebutkan mental siapa, tidak hanya anak kecil, namun juga orang tua, namun kita semua setuju bahwa mental itu pada awalnya terbentuk saat kita masih kecil hingga kita beranjak dewasa.

Ketika kita kecil, kita sering ditakut-takuti akan sesuatu, misalkan, apabila kita tidak masuk ke rumah pada saat adzan Maghrib, maka kita bisa disembunyikan oleh dedemit, dan berbagai mitos lainnya. Nah, karena sering kita mendengar itu dari kecil sangat besar kemungkinan mental kita akan jatuh ketika kita berhadapan dengan situasi saat adzan Maghrib belum masuk ke rumah karena dalam alam bawah sadar kita sudah tertanam mitos itu.

Belum lagi ketika kecil kita sering di "Bohongi" oleh orang yang lebih tua hanya karena mereka ingin menyenangkan kita, hal ini akan berdampak buruk dan akan menurun kepada kita dengan disadari atau tidak kita kemungkinan besar juga akan berlaku sama kepada orang yang lebih muda daripada kita, karena kita sudah di "ajari" untuk berbohong dari kecil.


Beranjak dari jaman saya kecil dan melihat keadaan sekarang, dimana saat kecil dulu saya sangat senang akan film kartun, dan karena televisi merupakan barang mahal, untuk menonton acara kartun harus rela "mengunjungi" rumah teman yang memiliki televisi dirumahnya. ~Kasihan~. Dan saat saya kecil saya lihat tayangan yang disajikan sangatlah bermanfaat dan memiliki esensi pengetahuan yang bagus, berbanding terbalik dengan tayangan televisi sekarang dimana tayangan sekarang hampir-hampir tidak ada nilai mendidik sama sekali, saya lihat di saluran A, isinya hanya sinetron yang isinya kehidupan anak muda jaman sekarang, pacaran bebas, kenakalan remaja, dll, kemudian di saluran B, isinya telenovela dari luar negeri, dan tidak jauh beda tidak bermanfaatnya dengan tayangan di saluran A, belum lagi di saluran C, yang selalu menjadi pelopor berita-berita HOAX, dan pencitraan, jadi untuk anak muda sekarang jauhi televisi, karena 98% konten yang ada di televisi tidak ada pendidikan yang baik untuk masa depan mu.

Media sosial, ini juga salah satu media yang berbahaya untuk perkembangan mental, dari media sosial ini sudah banyak kasus yang terjadi, baik itu pemerkosaan, penculikan, penjualan organ, hingga live streaming akan bunuh diri, kan serem kalo pas buka media sosial eh yg hits adalah orang yang mau bunuh diri, "ayok, subscribe, like, dan share yah jika kalian suka video ini" adalah kalimat yang paling sering diucapkan di media sosial, dan kebanyakan konten yang diunggah adalah konten yang hampir-hampir tidak ada manfaatnya, seperti orang yang hampir dalam setiap perkataanya selalu mengucapkan hate speech sehingga generasi muda yang melihat akan terpicu untuk mengucapkannya karena itu dianggap "KEREN". Ada juga yang pamer aurat, ada yang melakukan hal-hal "BODOH" dengan mengikuti tren yang lagi in, seperti challenge-challenge yang belakangan sedang hits. Untuk ukuran normal mungkin mereka manusia normal, namun entah kenapa pemikiran generasi muda begitu mudah teracuni oleh hal-hal yang merendahkan moral mereka, itu karena mental mereka yang tidak terdidik dengan baik.

Kembali ke fokus utama judul kita Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Mental, hal yang sering saya temui pada jaman sekarang, orang tua dan saudara selaku keluarga inti, kebanyakan sudah menghilangkan silaturahmi dengan keluarga inti yang lain, dikarenakan satu alasan yaitu "SIBUK". Hal yang bisa membuat mental yang terbentuk dari keluarga ini sangat buruk, dikarena anak hampir tidak pernah berkomunikasi mengenai apa yang terjadi dengannya sepanjang hari, sepanjang minggu dan satu bulan terakhir, sehingga kemungkinan akan anak itu berjalan kearah yang salah sangatlah besar. Orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan, sehingga waktu untuk memberikan kasih sayang kepada anak sangat kurang bahkan tidak ada, karena mereka bekerja dari matahari belum terbit sampai matahari sudah terbenam, mereka hanya mencukupi kebutuhan duniawi sang anak tanpa memberikan kebutuhan rohani yang tentu sangat berperan penting dalam pembentukan mental. Saudara-saudari yang disibukkan dengan tugas sekolah/kuliahnya karena mereka tidak kalah dengan orang tuanya, mereka sekolah dari pagi sampai sore, dan saat dirumahpun mereka masih mengerjakan tugas sekolahnya, itu berakibat pada terenggutnya masa kanak-kanak yang membantu pembentukan karakter dan mental anak. Mereka akan jadi generasi penerus orang tuanya, yang hidup hanya untuk bekerja.

Keluarga adalah lingkungan utama yang menjadi penentu perkembangan mental kita, jadi apabila anda sebagai orang tua, perbanyaklah meluangkan waktu untuk keluarga anda, lebih sering lah untuk berbagi cerita mengenai kegiatan harian kepada anak, ajarkan mereka untuk terbuka mengenai apa yang mereka lakukan setiap hari, sehingga mereka akhirnya merasa nyaman untuk bercerita segala sesuatu yang terjadi di kehidupan sehari-harinya kepada anda, dan itu akan terbawa pada perkembangan mental mereka yang juga akan menurunkan sikap yang sama pada anak-anak mereka nantinya. Jika anda sebagai anak, maka usahakan selalu mengutarakan perasaan anda kepada orang tua, ungkapkanlah apa yang ingin anda sampaikan, jika orang tua mulai terlalu sibuk, kita bisa mendekatkan diri kepada mereka dengan memijit badan mereka yang lelah setelah mencari rezeki untuk kita, sambil berinisiatif memulai pembicaraan mengenai apa yang anda lakukan seharian ketika berada di sekolah/kampus, bicarakanlah pada orang tua anda apabila ada masalah yang terjadi, mereka orang tua biasanya mampu untuk memberikan pencerahan mengenai masalah kita karena mereka sudah menjalani hidup lebih lama daripada kita.

Kesimpuan yang dapat diambil adalah, Pengaruh Keluarga Terhadap Perkembangan Mental sangat besar, apabila dalam keluarga semua anggota "SIBUK" makan 98% mental keluarga tersebut akan jelek, sebalikanya apabila dalam keluarga semua anggota mampu untuk meluangkan waktu untuk bersama, 98% mental keluarga tersebut akan terjaga.

Sekian untuk posting kali ini, teirma kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Volume Mesin dan Perbandingan Kompresi

Cara Instal Komponen Tambahan Pada Delphi

Cara mudah mengatasi Error Delphi - "Could Not Find Program"